Sabtu, 03 Desember 2011

PIN : Tren remaja ababil a la ISS'11

Menjadi maba banyak deritanya. Adaptasi yang butuh energi ekstra, kehidupan baru yang menawarkan madu-dan-racunnya, cinlok dimana-mana, makanan enak melimpah di setiap sudut jalanan, dan : sabtu minggu bukan menjadi hari-hari favorit untuk sekadar merebahkan badan di atas kasur empuk. Apalagi bagi yang memiliki pasangan. Jangan merasa cemburu bagi mereka yang pasangannya selalu menghabiskan akhir pekan, terutama malam minggu dengan pacar-pacar barunya, teman-teman 2011 sendiri dan mereka :(
Lucu sekali, hari itu tampak segerombolan anak yang pasang wajah sok innocent tengah asik memegang-megang sebuah benda : Pin. Ya, pin itu adalah barang sakti yang multifungsi. Pin itu adalah bukti keseragaman kami sebagai ISS'11 dan identitas kita sebagai Maba 2011. Ini adalah wujud kemauan kami untuk bergabung dengan himpunan dengan motivasi yang tinggi pastinya. Di sini kami tidak merasa dipaksa, tapi kami merasa didesak oleh waktu untuk menyegerakan merapat, mengenal, dan memahami lebih dekat secara personal teman-teman seperjuangan. Di dada kiri kami, masing-masing disematkan benda itu sebagai lambang kebersamaan. Sekarang tak ada fenomena lagi mahasiswa baru pulang hanya untuk mengambil handphone, notes, atau flashdisk atau barang urgent lainnya, tapi yang ada mahasiswa baru sekarang harus pulang ke rumah hanya untuk mengambil Pin nya sendiri. 
Terjadi pergeseran urutan hal yang paling penting untuk dibawa menuju kampus, bukan Hp, bukan notes, bukan flashdisk, bukan buku atau literatur, tapi PIN. Ya, pin, Saudara-Saudara. Benda berdiameter kurang lebih 10 cm tersebut telah berhasil merebut hati 186 mahasiswa sistem informasi 2011. 


2 komentar:

  1. Entah kapan penderitaan ini berakhir Sondang.. :( #ratapan anak tiri. hahahaha
    eniwei makasih komennya :)

    BalasHapus