Di dalam sebuah perjalanan setiap individu, pasti ketidaksempurnaan akan
sering terlihat berupa kesalahan-kesalahan atau yang biasa juga disebut dengan
ketidakprofesionalan. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi ketidaksempurnaan
ini, dan pada umumnya orang yang tidak berjiwa baja akan menjadikannya sebuah
perisai kuat untuk menangkis jeratan amarah dari pimpinan yang sering didengar
sebagai alasan.
Butuh sebuah proses di dalam langkah manusia, menuju sebuah pendewasaan yang
berujung pada keprofesionalan. Keprofesionalan ini diindikasikan dengan tidak
tampaknya ketidaksempurnaan-ketidaksempurnaan walau tidak sempurna.
Dapat digambarkan di sini bahwa manusia tercipta, lalu punya sebuah wewenang
dan sebuah kewajiban. Kewajiban manusia adalah pendewasaan dan profesional
dalam hidup, serta mampu memberikan karya terbaik sesuai jalur yang
dimilikinya, alias profesional pula di bidang yang ditekuninya. Bagaimakah
seseorang mampu menggapainya?
Layaknya jalur kehidupan, semua butuh proses, yakni proses pembelajaran. Di
proses ini, manusia belajar apa yang mereka butuhkan, apa yang merupakan
kesalahan, dan bagaimana meminimalisir kesalahan-kesalahan tersebut. Proses ini
tentu bukan proses yang harus panjang dan lama, karena manusia tercipta dengan
akal dan pikiran yang seharusnya mereka pakai untuk pembelajaran saat proses
berlangsung. Cukup sekali, dua kali, atau tiga kali untuk membaca algoritma
yang terbentuk, dan inilah proses, yang kemudian pada percobaan keempat dan
seterusnya haruslah muncul sebuah hasil yang profesional, hasil yang tidak lagi
bisa disebut dengan proses, setidaknya tidak mengulang kesalahan yang sama
meski masih banyak kesalahan yang perlu diperbaiki. Dengan demikian, selama
masa proses alangkah baiknya setiap individu mencoba, berani dalam inovasi, dan
berusaha menggunakan akal dan pikiran mereka sebaik mungkin. Dan alangkah
baiknya, saat usia menunjukkan kita dewasa, kita sudah menjadi manusia yang
profesional, dengan maksud bahwa proses pembelajaran di letakkan maksimal di
usia remaja. Jadi di saat remaja ini kita sebagai manusia yang berada pada
proses pembelajaran diperbolehkan berkata “Proses lebih penting daripada hasil”
ketika Anda mendapat sebuah hasil yang tidak maksimal dengan menjadikannya
pembelajaran penting bagi pendewasaan Anda. Dan ketika Anda merasa dewasa,
haruslah Anda berpandangan bahwa “Hasil lebih penting daripada Proses” karena
pada kenyataannya yang dibutuhkan oleh dunia adalah hasil Anda.
Dewasakan diri Anda dengan pembelajaran yang cukup berarti dalam hidup
selagi Anda merasa belum cukup dewasa untuk mengatakan “Hasil lebih penting
daripada proses”!!!