Sabtu, 03 Desember 2011

Patriot : Sebuah Pengharapan bagi 'Kaum' ini


Saya merasa sangat tertantang dengan tema yang diberikan kali ini. Patriot, tema Pra TD FTIf IV yang merupakan akronim dari Prestatif, Aktif, Tanggap, Kritis, Visioner, Tanggungjawab. Saya rasa ada filosofi mengapa tema dengan akronim sederet ini diambil, mungkin itu adalah harapan yang bisa peserta miliki setelah mengikuti kegiatan ini. Prestatif adalah memiliki passion untuk terus berprestasi, entah itu hal-hal yang berwujud atau sekadar pencapaian pribadi yang kebanggaannya hanya bisa dirasakan. Sebagai mahasiswa sudah seharusnya memiliki sifat ini karena kita masyarakat menunggu prestasi yang bisa kita tunjukkan dan prestasi tersebut hendaknya memiliki nilai kemanfaatan bagi masyarakat itu sendiri. Kita bisa mencetak prestasi di bidang apapun itu, baik di bidang akademik, keterampilan bahkan prestasi di bidang organisasi juga menurut saya sangat bisa dibanggakan. Sebagai generasi pembangun bangsa, kita, mahasiswa harus menunjukkan kepada dunia bahwa mahasiswa bukan hanya sebagai kaum yang suka tawuran atau melakukan demonstrasi, kritik pedas, bakar ban dan segala yang mendeskreditkan bahwa mahasiswa hanya sebagai sampah bangsa dan perusak. 

Aktif adalah sikap yang tidak pantang mundur dan memiliki antusiasme yang tinggi  dalam melakukan segala aktivitas. Keaktivan disini berarti setiap mahasiswa hendaknya berani berbicara dan memberi solusi yang solutif terhadap masalah seputaran bangsa ini yang menunggu mereka pecahkan. Mahasiswa harus mengutarakan gagasannya terhadap apa yang Ia lihat, rasakan kemudian Ia pikirkan bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Jangan sampai mahasiwa hanya berkutat dengan hal-hal akademiknya, belajar, belajar dan belajar yang akan menjadikan mereka seperti manusia robot. Dengan  menjadi mahasiswa yang aktif, entah itu dalam organisasi profit atau non profit, setidaknya mereka telah membantu menghadapi krisis bangsa ini. Tanggap maksudnya mereka harus cepat bergerak terhadap sesuatu yang mahasiswa anggap salah, atau kondisi yang sebetulnya membutuhkan pertolongan mereka. Mahasiswa sebagai motor perubahan harusnya pasang telinga, mata yang lebar-lebar serta hati yang bersih dan memiliki kesadaran pada perubahan untuk bangsanya.Mahasiswa harus selalu siap dalam segala kondisi untuk terjun dan membantu, berkontribusi dalam setiap kegiatan dan mengerti betul apa yang bisa mereka lakukan. Bisa dibayangkan ketika mahasiswa tidak memiliki ketanggapan atau sensivitas lingkungan yang rendah, ketika bangsa ini menjerit, tidak ada yang bergerak untuk merubahnya. 

Selain berjiwa yang prestatif, aktif, dan tanggap ada jiwa-jiwa lainnya yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda sekarang ini, khususnya mahasiswa. Yaitu kritis. Mahasiswa harus kritis terhadap setiap kebijakan, aturan atau perubahan yang dibuat oleh birokrasi dalam hal ini pemerintah, karena mahasiswa memiliki pandangan yang lebih terkini dan mereka merupakan corong dari rakyat jelata. Dengan kekritisan tersebut, segala aturan tadi yang dibuat pemerintah yang tidak berdasar kebutuhan rakyat dan tidak mengacu pada keinginan rakyat akan ditolak mentah-mentah, namun bukan sembarang menolak, tapi juga mahasiswa harus memberikan tanggapan, solusi dan penyelesaian yang baik. Lain lagi jiwa yang dibutuhkan mahasiswa sekarang ini, yaitu visioner. Visioner artinya memiliki visi dan tujuan hidup yang jelas serta memiliki cita-cita yang harus diwujudkan, cepat atau lambat. Memiliki status sebagai mahasiswa memang mudah, namun bagaimana kita menjiwainya dan mengemban tugas di balik status itu bukanlah prakara yang gampang. Butuh perjuangan. Lebih dari itu, mahasiswa tidak hanya butuh ide dan langkah tegap untuk melakukan gebrakan bagi bangsa dan negaranya, tapi mahasiswa butuh tujuan yang mengadopsi kebutuhan masa depan, artinya mereka juga harus melihat lurus jauh ke depan dalam berpikir, agar mereka tidak terdidik menjadi generasi yang ortodok dan hanya mengilhami ilmu-ilmu yang sangat kuno dan tidak kekinian. Bisa dibayangkan ketika mahasiswa hanya berpengetahuan sempit. Ketika dihadapkan masalah yang besar dan sulit dipecahkan, mereka akan menanggapinya secara berlebihan dan terkesan ketinggalan jaman. Mereka tidak melihat kondisi yang secara nyata terjadi, mungkin ini yang disebut keterbelakangan.

Yang terakhir yang diharapkan dalam acara Pra TD FTIf IV ini adalah tanggung jawab. Ya, mungkin ini lah intisari dari sifat-sifat diatas. Tanggung jawab saya rasa merupakan puncaknya. Seperti yang kita tahu, setiap manusia diciptakan sebagai pemimpin. Dan pemimpin yang baik haruslah memiliki tanggung jawab yang besar. Termasuk mahasiswa, yang nantinya akan menjadi pemimpin masa depan. Mahasiswa harus memiliki tanggung jawab pada dirinya sendiri, baik dalam pendidikan, kehidupan, apalagi bagi mahasiswa yang menjadi anak indekos. Tanggung jawab mereka lebih besar dari teman-teman lainnya. Mereka harus pintar mengurus dirinya sendiri, kebutuhan pribadi, dan keuangan. Selain itu, tanggung jawab juga harus dimiliki setiap generasi muda kepada bangsanya. Mereka yang merupakan kaum cendekia harus memiliki sifat tersebut karena mereka merupakan sumber harapan atas perubahan besar menuju negerinya kea rah yang lebih baik. Ya, beban besar diamanatkan oleh rakyat kepada kaum ini, segala harapan akan kemajuan bangsanya menuju untuk direalisasikan, masa depan cerah menanti di depan mata, mahasiswa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar