Jenis Film : Drama
Produser : Raam Punjabi
Produksi : Mvp Pictures
Homepage : http:// www.sangpencerahthemovie.com
Cast &
Crew Pemain : Lukman Sardi, Zaskia A. Mecca, Slamet Rahardjo, Giring
Nidji, Ihsan Idol, Ikranegara, Sudjiwo Tedjo
Sutradara : Hanung
Bramantyo
Penulis : Hanung Bramantyo
source : google.com |
Sebuah resensi film tokoh pembaharuan selalu menarik untuk disimak. Film Sang Pencerah - Perjuangan KH.Ahmad Dahlan ini adalah salah satunya. Sebuah Epik atau tepatnya Biopik yang diketengahkan Hanung Bramantyo sang sutradara.
Dibuka
dengan kelahiran Muhammad Darwis, dengan segala upacara adat Jawa yang
mengikuti kelahirannya. Tergambar jelas bahwa Darwis terlahir dari
kalangan berada. Sekitar 30 menit pertama, kita diajak berlari mengenal
semua sosok yang ada di film ini. Sedikit agak melelahkan memang, karena
semua tokoh memiliki peran penting dalam perjalanan hidup Darwis yang
kemudian berganti nama menjadi Ahmad Dahlan (Lukman Sardi) setelah pulang dari Mekkah untuk berhaji.
Ritme Cerita film mulai melambat menginjak durasi 60 menit. Film ini mulai menampakkan 'kegagahannya'. Di usia 21 tahun, Ahmad Dahlan
gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid'ah
sesat. Pemberian sesajen untuk upacara adat Jawa yang dikaitkan dengan
Islam, pengkultusan imam Masjid Besar Kauman, hingga peletakan kedudukan
raja keraton sebagai pemangku agama Islam, dan salahnya arah kiblat
membuatnya gelisah. Jabatannya sebagai ketip (khotib) Masjid Besar Kauman membuatnya bisa memulai langkah perubahan segera. Dalam kotbah yang dilaksanakannya, pemikiran pembaharuan diutarakan pada jemaat. Tak hal tersebut membuat berang Kyai Penghulu Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo) yang menjadi imam Masjid Besar Kauman.
Tak
mendapat tempat di Masjid Besar Kauman, melalui Langgar/Surau-nya
Dahlan mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat. Sebagai seorang
kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu memerintahkan massa
untuk merobohkan surau Ahmad Dahlan karena dianggap mengajarkan aliran
sesat. Pemikiran modern Ahmad Dahlan mengantarnya untuk bergabung dengan
organisasi Budi Utomo. Karena itu ia juga dituduh sebagai kyai Kejawen
hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tak
hanya itu, ingin menyebarkan agama di kalangan berpendidikan, Ahmad
Dahlan mengajar di sekolah Belanda. Dari sanalah ia mengadopsi sistem
sekolah modern yang mendudukkan siswanya pada bangku. Tuduhan datang
lagi, Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah (Zaskia Adya Mecca) dan lima murid-murid setianya : Sudja
(Giring Nidji), Sangidu (Ricky Perdana), Fahrudin (Mario Irwinsyah),
Hisyam (Dennis Adishwara) dan Dirjo (Abdurrahman Arif), Ahmad Dahlan terus berjuang. Hingga akhirnya membentuk organisasi Muhammadiyah, yang berarti pengikut Nabi Muhammad.
Ini emang film bagus may, penuh dengan pesan.
BalasHapus