Liat homepage di beberapa jejaring sosial belakangan ini
membuat saya sedikit menarik alis. Lucu sekali, banyak diantara mereka adalah
teman-teman saya yang sedang ‘galau’ (kalau bahasa gaul anak jaman sekarang)
memilih jurusan di jenjang perkuliahan nanti. Rasanya seperti membuka memori
saya setahun yang lalu ketika dihadapkan persoalan yang sama, bingung memilih
atau sekedar memahami minat diri. Oke ini sedikit tips yang bisa saya bagikan
berdasarkan pengalaman saya tahun lalu, ceman-ceman kita berjuang bersama lagi :)
a. Lihat nilai-nilai yang menonjol, mulai dari SMP dan SMA.
Itu mungkin bisa mengurangi dampak stress saat bingung
memilih jurusan Anda. Coba liat nilai apa saja yang bisa dibilang menonjol
selama ini. Misalnya, nilai yang menonjol adalah Biologi dan Matematika. Cocok
sekali kalau memilih fakultas kedokteran. Bagi pencinta fisika, silakan ambil
fakultas teknik dikarenakan nantinya di fakultas ini, Anda akan sering sekali
dijejali kalkulus dan fisika dasar yang akan menyemarakkan hari-hari Anda. Cemungutdh
ya qaqaqzzzzz \m/
b. Garis keturunan
Mungkin sebagian dari Anda akan tersedak. Tapi menurut saya
garis keturunan juga berpengaruh lo. Baik secara langsung atau tidak,
background pendidikan di keluarga juga membentuk pola pikir dan tingkah laku
sejak kecil, bukan? Coba tanya deh sama Opa Oma, Om Tante, Pakde Bude Anda,
Bapak Ibu, tetangga sebelah juga boleh. Saya berkesimpulan seperti ini karena
sepertinya ini juga terjadi dalam keluarga saya. Kalau boleh cerita sih, Opa
saya adalah seorang guru matematika dan Oma saya adalah seorang kontraktor di
jaman baheula. Dua orang anaknya memang menjadi Insinyur, dan dua lagi menjadi
kontraktor juga. Semoga saya bisa mengubah sejarah ini dengan menjadi
technopreneur ya Saudara-Saudara :D
c. Dalami minat dan hobi Anda
Ini adalah kunci penting dalam memilih sebuah keputusan,
apalagi jurusan. Anda bisa coba lakukan dengan membuat daftar apa saja kesukaan
Anda : hobi, minat, bakat, dll. Dengan demikian Anda bisa melihat potensi Anda
yang sebenarnya sehingga potensi tersebut bisa diasah lebih jauh sewaktu di
bangku perkuliahan. Ambil saja contoh : seseorang yang suka menulis, mengkritik sebuah karya sastra,
mengidolakan para pujanggan hebat, cocok sekali jika Ia memilih fakultras sastra.
Misalnya lagi, seseorang yang memang gadget-freak, suka otak-atik komputer,
hobi banget nge game-online (ARGH! HATE IT), suka ngoding mungkin, udah tahu
seluk beluk Java, NetBeans, C++, oke minimal pascal deh. Ini orang cucok banget
kalo masuk ke jurusan Teknik Infomartika kalo nggak ya Sistem Informasi
(ehem!).
d. Tanya orang-orang sekitar
Kalo kamu emang udah buntu pake ‘bangetzzzh’, mending tanya
deh ke orang-orang yang kamu percaya bisa menilai secara objektif dan bukan
suka lawak yaaa. Misalnya temen deket yang emang udah deket ket ket, tanyain
deh menurut dia, kamu tuh cocok di jurusan apa. Kalo temen dirasa terlalu jauh,
coba tanya ke orang tua dulu aja. Mereka bakal memberi penilaian yang memang
fair, apalagi orang tua juga kan yang paham dengan kondisi keuangan kamu
sendiri. Sedikit info aja, kalo orang tua bingung dengan jurusan yang tepat
buat kamu, kamu bisa ikut psikotes yang valid. Bagus lagi kalau di tes
tersebut, hasilnya bisa menunjukkan jurusan apa yang tepat sesuai minat, bakat
dan potensi sesuai hasil psikotes tadi. Tapi kekurangannya adalah hasil
psikotes yang kadang nggak valid. Bisa saja disebabkan karena kondisi seseorang
yang saat mengerjakan tes tersebut lagi down, nggak konsen, atau mengalami
penghambat lainnya.
e. Banyak-banyak berdoa
Ini cara paling jitu seratus persen. Jaminan deh. Keajaiban
doa sangat-sangat diperlukan di saat-saat seperti itu. Disiplinkan sholat
wajib, perbanyak sholat sunah, dzikir, apalagi sholat Istighotsah. Jiah, berat
nih bahasanya. Udah kaya guru ngaji aja :p Dengan doa dan berusaha yang lebih, Allah Swt. Bakal
ngasih kamu jalan terbaik. Karena yang saya tahu, Allah itu kan ada sebelum
kita dilahirkan, maka dari itu. Allah-lah yang lebih tahu seluk beluk kita baik
lebih dan kurangnya. Mungkin kita sendiri malah kurang memahami jati diri kita
sebenarnya, iya bukan??
Nah Pak Beye aja ikutan bingung | source: google |
Kok tulisannya jadi simbol-simbol gitu may?
BalasHapusAku jd gak bisa baca .__.
Dont forget visit:
http://sondangstevani.blogspot.com/
Thanks for read & feedback
hah simbol-simbol gimana Son??
BalasHapuswhat is hell going on??????&R#%$
makasih komennya Sondang :)