Selasa, 06 Desember 2011

Mentoring? Siapa takut ?^&$%#$#@

“Yuk kita ikut mentoring. Pembagian kelompok udah ada tuh di mading!”

Begitu ajakan salah satu teman di sela-sela makan siang. “Hah, mentoring?” seketika jawaban terkesan apatis itu muncul dari mulut saya. Jujur awalnya saya berpikir, kegiatan mentoring ini hanyalah ajang kumpul-kumpul, cari absen, titik. Bukan karena saya tidak mau belajar dan memperdalam masalah agama, namun penolakan secara halus itu disebabkan karena saya tidak begitu pintar untuk bisa membagi waktu antara kuliah dan hal-hal sekunder lainnya. Saya yang masih berada di semester 1, harus pontang-panting dalam memahami mata kuliah dengan tugas yang seabrek. Bisa dibayangkan ketika mata kuliah yang cukup sulit, tugas menggunung, ditambah lagi dengan mentoring. Capek pastinya.
Namun bayangan itu berubah. Setelah beberapa kali mengikuti kajian tersebut, terpaksa atau tidak, kadang saya berpikir. 

“Masa iya, dalam satu minggu kerjaan saya hanya mengejar ‘dunia’. Diberi waktu satu jam saja untuk mengejar akhiratnya, apa saya pantas untuk menolaknya?” 

seketika itu mengubah pikiran saya yang sempit dan hanya dijejali oleh kepentingan duniawi. Saya menjadi tergerak untuk serius dengan kegiatan ini. Alhamdulillah saya mendapat kelompok mentoring yang menyenangkan. Ditambah lagi dengan pembimbing atau mentor nya yang lemah lembut dan pengertian, membuat kami nyaman ketika asyik berdiskusi. Ya, disini bukan melulu membahas tentang ilmu-ilmu agama yang cenderung berat, namun di kegiatan ini kami diberi kesempatan terbuka untuk curhat, berbagi pengalaman, menuangkan ide, tukar pendapat, dengan sentuhan islami namun tetap funky.
Banyak manfaat yang saya rasakan setelah mengikuti kegiatan mentoring ini. Kami sedikit demi sedikit belajar Ilmu-ilmu agama, seperti aqidah, syariah, dll. Yang nantinya bisa kami aplikasikan di kehidupan sehari-hari, sehingga hidup yang kami jalani bisa sesuai nilai-nilai keislaman dan kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar