aneh memang, terlalu dini membicarakan masalah masa depan.
Bagi seorang mahasiswa semester satu apalagi saya, rasanya masih sangat awam
untuk bercuap cuap tentang masalah masa depan : akan menjadi seperti apakah
saya, bekerja dimana, berwirausaha dimana, punya suami / istri berapa, anak
berapa, nah maafkan saudara-saudara dengan kicauan saya ini.
Bekerja, pastilah semua orang menginginkan posisi atau
jabatan yang dipikirnya tepat bagi dirinya, orang tua, pacar mungkin, serta
orang-orang di sekitarnya. Ya, menaiknya tingkatan pendidikan seseroang,
semakin naik itu pula idealisme bagi dirinya untuk sebuah : posisi dalam
pekerjaan. Saya ibaratkan dengan, seorang lulusan SMA yang bisa dibilang
cemerlang di angkatannya, tentu tidak mau dong jika setelah Ia lulus hanya
menganggur atau bekerja serabutan? Tentu Ia akan berusaha untuk melanjutkan
mimpinya menuju bangku perkuliahan. Tidak seperti anak jalanan yang minim
pendidikan, ya mungkin ada sih beberapa dari mereka yang memiliki semangat
belajar tinggi. Tapi tidak sedikit pula dari mereka yang tidak berhasrat,
bahkan terpikir dalam benaknya untuk melanjutkan pendidikannya. Oke itu mungkin
hanya bualan saya saja menuju tidur lelap yang sebentar lagi akan saya mulai.
Hap... tidur!
Ehem. Lanjut ya? Lanjut.
Bicara tentang karier, tentu ada banyak impian yang setiap
orang inginkan dalam urusan karier, bukan? Mau jadi apa, manajer, dosen,
pegawai, PNS, guru, dll. Dalam usaha mendukung karir yang cemerlang, tentu ada
banyak hal yang harus kita pelajari dan kuasai. Sebetulnya bukan hanya
mendukung karir saja sih, tapi masalah ini juga erat kaitannya dengan langkah
kita menjemput dunia kerja yang semakin hari semakin runyam saja. Ini adalah
pelajaran tentang mengolah, memperbaiki, meningkatkan, kepribadian kita dalam
berpenampilan, bertata laku, berbicara, yang sering kita temui dalam hari-hari
perkantoran. Saudara-saudara, mari kita sambut : Miss Aurelia Agatha....
Siapa dia? Kenal loooo?
(Aduh yang sampe monyong gitu dong ngomongnya, biasa ae mas....)
Dia adalah dosen tamu yang sengaja dihadirkan dalam rangka
kuliah tamu mata pelajaran Keterampilan Interpersonal dibawah binaan Pak
Kholil. Miss Aurelia Agatha merupakan seorang profesional dalam bidang
olah-kepribadian. Kuliah tamu yang dilaksanakan pada hari Jumat lalu merupakan
acara yang ditunggu-tunggu oleh sebagian maba 2011. Mengapa? Ya, karena di hari
itu setiap peserta yang hadir harus memakai pakaian office look. Jadi bisa
dipastikan, ruang TC 103 dipenuhi oleh mas-mas berdasi dan mbak-mbak
ber-rok-span yang terlihat mirip dengan pegawai kantoran. Jujur, saya tidak.
Saya justru lebih memilih jeans gembel favorit saya dengan atasan yang biasa
saya pakai untuk going to the campus. Asik...
Di hari itu, maba 2011 diajarkan tentang bagaimana cara kita
dalam berpenampilan. Misalnya bagi cewek, bagaimana sih memilih busana yang
tepat (karena biasanya cewek akan lebih ‘cerewet’ jika telah menyinggung
masalah fashion). Cowok juga nggak ketinggalan. Mereka diajarkan memilih
pakaian yang pas dan nyaman, dan memberi aura kewibawaan. Dalam urusan
bertingkah laku, diajarkan pula bagaimana cara kita menempatkan diri ketika
kita tengah berbicara/ terlibat sebuah forum dalam pekerjaan. Jangan sampai
keberadaan kita malah menjadi bumerang bagi semua orang.
Senyum pun juga tak kalah menjadi sorotan Miss Agatha yang
cantik ini. Setiap manusia bisa tersenyum bukan? Pasti? Yakin? Masa? Mana
buktinya?
Senyum bukan hanya melulu tentang : geret bibir 2 cm ke
kanan, 2 cm kekiri atau meringis dengan gigi terlihat yang malah mirip dengan
bintang iklan pasta gigi. Tapi setiap senyum harus sesuai dengan konteks
kondisi, suasana, dll. Artinya, jangan sampai senyum itu flat, sama saja.
Senyum menggoda gimana coba? Senyum wibawa? Senyum ramah? Nah loh jangan
bingung lo ya, takutnya nanti kalian senyum-senyum sendirian nggak jelas lagi.
Haha..
Intinya seperti itulah, pekerjaan menuntut kita untuk
perfeksionis, baik dalam hal penampilan, berbicara, bertatap muka, bertingkah
laku, dll. Cara duduk pun juga diajarkan coba, dari hal kecil yang salah jika
terakumulasi akan menjadi kesalahan besar juga bukan? Maka dari itu, biasakan
mengasah kepribadian diri agar suatu saat nanti hal itu bisa menjadi modal
pendukung meningkatnya karier kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar