source : yolistiayu.blogspot.com |
Di tahun 2009, Indonesia dan dunia seakan diguncang oleh
sebuah film yang fenomenal. Film ini bukan berkisahkan tentang roman percintaan
ala Holywood, bukan juga action film dengan beragam adegan yang keras dan
menantang. Ya, 3 Idiots, adalah film bergengre drama komedi sederhana dengan
sentilan kepada dunia pendidikan yang luar biasa. Film buatan Bolywood
yang disutradarai oleh Vidhu Vinod Chopra
dengan sang penulis Rajkumar Hirani ini
memiliki banyak pesan moral yang disampaikan terbungkus rapi oleh balutan
komedi segar yang membuat film berdurasi tiga jam ini tidak membosankan untuk
ditonton sampai akhir cerita. Secara garis besar, film ini banyak mengangkat
isu dunia pendidikan baik secara sosial, kultural, ekonomi, dan filosofi.
Misalnya saja sindiran terhadap lembaga pendidikan yang lebih mementingkan
nilai yang tinggi dan kelulusan daripada kualitas para wisudawannya. Apalagi
ketidakadilan terhadap system pengukuran tingkat keberhasilan seseorang yang
hanya sebatas : ‘nilai-nilai-dan-nilai’, bukan mengutamakan proses seharusnya dijadikan tolak ukur bagaimana
seseorang telah bisa menjadikan dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
"All Izz Well"
Kalimat sakti itu menjadi kalimat yang paling sering
terlontar oleh para aktor dan aktris dalam
film 3 Idiots. Sehingga kalimat itu mungkin akan selalu terngiang di
benak penonton setelah menyaksikannya. Moto yang sering dikatakan tokoh utama
film ini, Rancho (Aamir Khan), seolah ingin menyampaikan pesan pada penonton
untuk menghadapi masalah hidup karena semua bisa teratasi tentu dengan cara
penyikapan yang baik dan bijak. Film ini
menceritakan kisah tiga mahasiswa di sebuah institute teknik paling prestisius
di India yaitu Rancho, Raju Rastogi (Shraman Joshi), dan Farhan Qureshi (R.
Madhavan). Rancho yang memang berotak cerdas harus sering keluar kelas saat
sang dosen tengah memberi materi perkuliahan. Ini bukan karena dia membuat
keributan, melainkan dia terlalu aktif dan berpikir tidak seperti anak-anak
lainnya yang hanya duduk dan monoton menangkap materi. Berbeda lagi dengan
Raju, seorang anak tertua di keluarganya yang harus bersekolah demi mengubah
nasib Ayah, Ibu dan saudara wanitanya yang tak kunjung menikah. Farhan,
fotografer berbakat yang harus menuruti keinginan ayahnya bersekolah di
institute tersebut dan melupakan cita-cita besarnya menjadi seorang fotografer
alam liar professional.
source siagoblog.blog.com |
Di kampus tersebut. mereka harus menghadapi rektor yang
memiliki sifat ortodoks serta keras kepala, Viru Sahas-trabudhhe (Boman Irani).
Hal itu menyebabkan rektor tersebut dijadikan musuh bersama tiga sekawan ini.
Selain Vim, mereka juga harus menghadapi temannya yang bersifat angkuh, yaitu Chatur
(Omi Vaidya). Suatu kejadian menyebabkan Chatur merasa dipermalukan oleh Rancho
dan teman temannya. Di malam tersebut, Chatur kemudian menantang ketiganya
bahwa dalam sepuluh tahun ke depan dia akan jauh lebih sukses dibandingkan
mereka. Sepuluh tahun telah berlalu. Sebuah telepon memaksa Farhan menunda perjalanan udaranya. Chatur, teman masa lalunya yang angkuh menyuruhnya datang bersama Raju untuk bersama-sama bertemu dengan Rancho yang telah sepuluh tahun hilang tak berjejak. Namun, pertemuan singkat itu malah tidak membuahkan hasil. Yang ada si Chatur malah menunjukkan keberhasilannya dalam berkarier dibandingkan Raju
dan Farhan. Namun, mereka berdua masih penasaran dengan keberadaan Rancho.
Setelah melalui jalan yang panjang dan berliku, di balik bukit dan gunung yang indah, akhirnya, teman mereka pun ditemukan, tetapi seorang insinyur mesin itu ternyata
memilih untuk menjadi guru bagi anak-anak yang tinggal di puncak gunung.
Kepiawaian Rajkumar dalam memainkan emosi penonton benar-benar teruji dalam
film ini. Pada awal cerita, penonton dibuat tertawa terpingkal-pingkal
menyaksikan komedi cerdas dan segar yang ditampilkan tiga pemeran utama film
ini. Bahkan, dalil yang diajarkan dalam mata kuliah fisika pun dijadikan bahan
lelucon oleh Rancho. Kejutan pun datang silih berganti pada film yang ceritanya
diilhami dari buku laris Chetan Bhagat berjudul "Five Point Someone".
Setelah dibawa hanyut oleh adegan komedi, emosi penonton dibawa jatuh ke dalam
jurang kesedihan yang menguras air mata. Layaknya film India lainnya, "3
Idiots" memang masih menampilkan ciri khas produk Bollywood yang diselingi
oleh nyanyian. Ya, sepertinya Bollywood tengah mengeluarkan 'cakar'nya di dunia perfilman internasional.
memang film ini inspiring banget, terutama buat bangsa kita yang anak mudanya hanya asik dengan dunianya sendiri, dunia anak muda indonesia tidak jauh dari percintaan, drugs, musik, dan sex bebas, ini film keren banget!
BalasHapus