Senin, 05 Desember 2011

3 Idiots : Film Cerminan Pendidikan Masa Kini

source : yolistiayu.blogspot.com
 
Di tahun 2009, Indonesia dan dunia seakan diguncang oleh sebuah film yang fenomenal. Film ini bukan berkisahkan tentang roman percintaan ala Holywood, bukan juga action film dengan beragam adegan yang keras dan menantang. Ya, 3 Idiots, adalah film bergengre drama komedi sederhana dengan sentilan kepada dunia pendidikan yang luar biasa. Film buatan Bolywood yang disutradarai oleh Vidhu Vinod Chopra dengan sang penulis Rajkumar Hirani ini memiliki banyak pesan moral yang disampaikan terbungkus rapi oleh balutan komedi segar yang membuat film berdurasi tiga jam ini tidak membosankan untuk ditonton sampai akhir cerita. Secara garis besar, film ini banyak mengangkat isu dunia pendidikan baik secara sosial, kultural, ekonomi, dan filosofi. Misalnya saja sindiran terhadap lembaga pendidikan yang lebih mementingkan nilai yang tinggi dan kelulusan daripada kualitas para wisudawannya. Apalagi ketidakadilan terhadap system pengukuran tingkat keberhasilan seseorang yang hanya sebatas : ‘nilai-nilai-dan-nilai’, bukan mengutamakan proses  seharusnya dijadikan tolak ukur bagaimana seseorang telah bisa menjadikan dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. 

"All Izz Well"

Kalimat sakti itu menjadi kalimat yang paling sering terlontar oleh para aktor dan aktris dalam  film 3 Idiots. Sehingga kalimat itu mungkin akan selalu terngiang di benak penonton setelah menyaksikannya. Moto yang sering dikatakan tokoh utama film ini, Rancho (Aamir Khan), seolah ingin menyampaikan pesan pada penonton untuk menghadapi masalah hidup karena semua bisa teratasi tentu dengan cara penyikapan yang baik dan bijak.  Film ini menceritakan kisah tiga mahasiswa di sebuah institute teknik paling prestisius di India yaitu Rancho, Raju Rastogi (Shraman Joshi), dan Farhan Qureshi (R. Madhavan). Rancho yang memang berotak cerdas harus sering keluar kelas saat sang dosen tengah memberi materi perkuliahan. Ini bukan karena dia membuat keributan, melainkan dia terlalu aktif dan berpikir tidak seperti anak-anak lainnya yang hanya duduk dan monoton menangkap materi. Berbeda lagi dengan Raju, seorang anak tertua di keluarganya yang harus bersekolah demi mengubah nasib Ayah, Ibu dan saudara wanitanya yang tak kunjung menikah. Farhan, fotografer berbakat yang harus menuruti keinginan ayahnya bersekolah di institute tersebut dan melupakan cita-cita besarnya menjadi seorang fotografer alam liar professional. 

source siagoblog.blog.com

Di kampus tersebut. mereka harus menghadapi rektor yang memiliki sifat ortodoks serta keras kepala, Viru Sahas-trabudhhe (Boman Irani). Hal itu menyebabkan rektor tersebut dijadikan musuh bersama tiga sekawan ini. Selain Vim, mereka juga harus menghadapi temannya yang bersifat angkuh, yaitu Chatur (Omi Vaidya). Suatu kejadian menyebabkan Chatur merasa dipermalukan oleh Rancho dan teman temannya. Di malam tersebut, Chatur kemudian menantang ketiganya bahwa dalam sepuluh tahun ke depan dia akan jauh lebih sukses dibandingkan mereka. Sepuluh tahun telah berlalu. Sebuah telepon memaksa Farhan menunda perjalanan udaranya. Chatur, teman masa lalunya yang angkuh menyuruhnya datang bersama Raju untuk bersama-sama bertemu dengan Rancho yang telah sepuluh tahun hilang tak berjejak. Namun, pertemuan singkat itu malah tidak membuahkan hasil. Yang ada si Chatur malah menunjukkan keberhasilannya dalam berkarier dibandingkan Raju dan Farhan. Namun, mereka berdua masih penasaran dengan keberadaan Rancho. Setelah melalui jalan yang panjang dan berliku, di balik bukit dan gunung yang indah, akhirnya, teman mereka pun ditemukan, tetapi seorang insinyur mesin itu ternyata memilih untuk menjadi guru bagi anak-anak yang tinggal di puncak gunung. 

Kepiawaian Rajkumar dalam memainkan emosi penonton benar-benar teruji dalam film ini. Pada awal cerita, penonton dibuat tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan komedi cerdas dan segar yang ditampilkan tiga pemeran utama film ini. Bahkan, dalil yang diajarkan dalam mata kuliah fisika pun dijadikan bahan lelucon oleh Rancho. Kejutan pun datang silih berganti pada film yang ceritanya diilhami dari buku laris Chetan Bhagat berjudul "Five Point Someone". Setelah dibawa hanyut oleh adegan komedi, emosi penonton dibawa jatuh ke dalam jurang kesedihan yang menguras air mata. Layaknya film India lainnya, "3 Idiots" memang masih menampilkan ciri khas produk Bollywood yang diselingi oleh nyanyian. Ya, sepertinya Bollywood tengah mengeluarkan 'cakar'nya di dunia perfilman internasional.

1 komentar:

  1. memang film ini inspiring banget, terutama buat bangsa kita yang anak mudanya hanya asik dengan dunianya sendiri, dunia anak muda indonesia tidak jauh dari percintaan, drugs, musik, dan sex bebas, ini film keren banget!

    BalasHapus