Jumat, 04 November 2011

Rossy & JK, You all ROCK!

Seseorang memang membutuhkan figur lain untuk dijadikan tokoh favoritnya, bisa jadi mereka adalah idola, panutan, motivator, bahkan sosok idaman yang menjadi incaran di kehidupan nyata. Saya, yang bertahun-tahun mengidap sindrom Inspirator Needy sangat menikmati proses mencari, memahami, lalu mengikuti setiap jejak langkah yang tokoh favorit saya lakukan. Bisa dikatakan, saya memang seseorang yang terlalu naif dalam memandang segala sesuatu. Saya terlalu memaksakan untuk bertingkah, beropini, bergaya, bahkan menapak tilasi sosok yang pernah saya jadikan inspirator bagi hidup saya, mulai dari jenjang pendidikan, karier, dll. Mungkin ini adalah sebuah kesalahan, bangga menjadi follower only, yang tidak atau belum bisa mencetak sejarahnya secara orisinil, atau hanya menjadi penikmat sebuah keindahan, tanpa sekalipun menjadi bagian dari keindahan itu sendiri. Inspirator yang saya miliki, bahkan sejak SMP sekalipun, telah mengubah jalan hidup saya. Ehm, lebih tepatnya, mereka telah menghidupkan semangat juang saya dalam mencari dimana passion hidup saya yang sebenarnya. 

Saya sudah pernah membuat tulisan serupa di blog 'asli' saya, waktu itu saya mengisahkan tentang kehidupan sosok lelaki yang sangat saya idolakan (duniawi), lebih dari itu. Saya semakin terobsesi dan berempati dengannya melihat gejolak kehidupannya yang membuat saya rela menyisihkan uang jajan untuk sekadar membeli biografinya. Beliau adalah Pak Habibie. Tokoh paling favorit bagi saya :3 Lain lagi dengan ini. Saya ingin mengisahkan dua tokoh yang baru-baru ini telah mencuri perhatian saya setelah sebuah talk show yang mereka hadiri. Hey, orang-orang hebat pernah berada di depan matamu. Apa kamu tak bersyukur dengan itu, Maya?????

Mereka dalah Rosiana Silalahi dan Jusuf Kalla. Dua tokoh nasional, yang satu di bidang jurnalistik yang satu di bidang politik pemerintahan. Talk Show yang rutin dilagendakan dengan nama "Rossy Goes to Campus #IndonesiaBetter" ini adalah talk show yang pertama kali saya hadiri, jujur. Sebelumnya saya hanya bisa melihat dari layar kaca dan menanggapi seperlunya. Namun ini nyata. Saya bisa melihat dengan mata kepala sendiri bahwa ada dua orang itu yang bisa jadi, saya akan menggantikannya di kemudian hari. Amin.

Acara ini diadakan pada tanggal 1 November 2011 di Graha Sepuluh Nopember ITS Surabaya ini merupakan acara rutin oleh Rossy Inc. bersama pihak sponsor. Dua bulan sekali Rossy berkeliling Indonesia dan menyapa para punggawa bangsa, yaitu mahasiswa. Di setiap universitas/institut yang Rossy dkk. datangi pastilah membawa pesan dan tema yang berbeda-beda. Untuk kali ini, Rossy membawa tema Indonesia Better.

Pembawaan Rossy yang santai namun tetap mengesankan bahwa perempuan 39 tahun ini adalah sosok yang cerdas, membawa kami para mahasiswa ITS larut dengan tema yang disuguhkan. Yaitu tentang bagaimana para generasi muda belajar beroptimis terhadap bangsanya sendiri dan percaya bahwa negara tempat mereka tinggal selama ini bisa maju dan lebih baik dari hari kemarin. Hal yang menarik dari ini, seperti kita tahu, Pak JK adalah sosok pemimpin yang tegas. Pemikirannya yang kadang berbeda dari 'teman-temannya', membuatnya dikenal sebagai cendekia yang cerdas dan aktif dalam menyuarakan dengan lantang akan kondisi faktual sekelilingnya. Ini yang membuat Rossy semakin mengejar pertanyaan seputar masalah generasi kita saat ini kepadanya. Pak JK yang beroptimis tinggi akan majunya bangsa ini dengan generasi yang terbangun bermodalkan ilmu dan agama, selalu membakar semangat kami yang notabene adalah calon pemimpin Indonesia di masa depan. Kami menjadi bersemangat menatap masa depan dengan motivasi yang Pak JK berikan, begitupun dengan Rossi yang tak perlu diragukan kemampuannya lagi dalam menyentil dengan kata-kata, khususnya masalah seputaran bangsa ini. Hati kami tergerak untuk peduli terhadap kondisi yang dialami negeri kita, baik dan buruknya itu adalah kesatuan kita. 

Pak Jusuf Kalla, yang pada saat itu tampil sederhana sangat menekankan pentingnya kesadaran diri untuk terus menatap masa depan dengan penuh kecemerlangan. Tidak dipungkiri, ada banyak problematika yang siap menghadang. Namun itulah perjuangan yang sesungguhnya bagi para ksatriya bangsa akan alami. Mereka harus tangguh dan optimis bahwa mereka bisa menaklukan. 

Intinya, kami sebagai kaum yang terpelajar jangan membuat paradigma kotor kepada pikiran kita sendiri. Kita harus berbaik sangka pada masa depan, karena pada dasarnya masa depan adalah suci. Kita lah peracun dari semua itu. Selain itu, kita patut berbangga atas segenap kemajuan bangsa kita di berbagai bidang. Kita juga harus berpendirian kuat bahwa Indonesia bisa maju asalkan kita sendiri memulai bergerak terlebih dahulu. Ingat, masa depan bangsa ada di tangan kita. Semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar