Sabtu, 05 November 2011

Habibie, Lebih dari sekadar sang legenda

Catatan saya yang sebelumnya adalah tentang dua tokoh yang 'baru' saja menjadi deretan inspirator dalam hidup saya. Dan sekarang, saya terlalu berhasrat menulis catatan yang sebelumnya pernah saya publish di blog pertama saya, yaitu tentang seseorang yang berhasil mencuri hati saya. Bukan, ini bukan masalah romansa merah jambu anak kuliahan, bukan pula curhatan ala remaja labil yang menunggu untuk dinikahkan (apalagi ini!). Dia adalah  Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Ketika meng copy-paste kan namanya dari sebuah sumber, jujur saya merinding. Rasa-rasanya ada keinginan dari dalam diri untuk memiliki titel yang sama dengan Beliau. Ah sudahlah. Itu rahasia Tuhan. Semoga saja Allah berkenan mengabulkan doa saya, amin. Ya, dia adalah Habibie. Presiden ke-3 Indonesia selama 1,4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Ia menggantikan Suharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999 (sumber wikipedia). Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek. 

Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin ITB, dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH) – Jerman pada 1955. Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962 dengan seorang dokter lulusan Universitas Indonesia, yaitu almh. Hasri Ainun Besari, dan dikaruniai dua orang anak yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.

Berderet sekian prestasi bergengsi yang berhasil jenius mungil ini dapatkan. Pujian dan sambutan hangat dari pengagum sejati tak pernah surut. Namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita.
Lebih dari perjalanan hidupnya yang panjang, penuh dengan teorema yang sepertinya hanya orang-orang 'sakti' seperti Habibie saja yang memilikinya, Habibie dengan tulisannya mampu membius saya tentang definisi cinta, hidup dan semangat nasionalisme di atas level kewajaran. Melalui buku-bukunya yang tidak pernah saya lewatkan, bahasa nya jauh lebih mudah saya terima dan itu berfilosofi. Santun, romantis, dan blak blakan. Ya, Habibie menebarkan virus-virus cinta. Kepatutannya sebagai makhluk yang selalu hidup dengan nilai-nilai kesyukuran, membuatnya dekat dengan Tuhan. Islami, cerdas, santun dan berjiwa pemimpin, lengkap sekali.  Sebutan cendekiawan menjadikannya kian lekat dengan kecintaannya pada Indonesia yang tidak sekalipun membutakan makna solider dan berbagi, interaksi yang harmonis dengan bangsa lainnya, melalui  sains dan teknologi. Sinaran perdamaian yang muncul bersama auranya yang tenang dan melegakan, membuat saya kian terpukau, melebihi sebegitu tertariknya pria-pria ganteng yang tersebar di muka bumi. Hehe. Sebagai teknokrat sejati, bapak Teknologi dan Demokrasi, Habibie memiliki aspek yang saya ingin napak tilasi. Mulai dari jenjang perkuliahan, master, doktoral, suatu saat nanti, Jerman insya Allah :) Semoga mimpi yang semakin menjerat ini, perlahan membuahkan sebuah definisi : nyata. Amin
Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :

* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN - 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
· Helikopter BO-105.
· Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
· Beberapa proyek rudal dan satelit.

Sebagian Tanda Jasa/Kehormatannya :

* 1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
* 1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
* Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
* 1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
* 1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
* 1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
* 1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
* 1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
* 1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
* 1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
* 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
* 10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
* 21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia

ref : http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar