Senin, 31 Oktober 2011

Menulis sederhana, Inspiratif dan luar biasa. Bagaimana caranya?


Dalam sejarahnya, manusia pasti akan mengalami proses pendewasaan diri dengan cara dan jalannya masing-masing. Mereka akan mengenal lebih jauh siapa diri mereka sesungguhnya, belajar memaknai hidup ini, dan membuat sebuah tujuan hidup yang cepat atau lambat akan diwujudkan setelah mereka mengalami pasang surut dalam kehidupannya. Sejarah juga mencatat, bahwa menulis adalah salah satu bentuk pendewasaan diri, percaya atau tidak. Dengan menulis, seseorang bisa mengasah kepekaan terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Selain itu, dengan menulis, intelektualitas seseorang sangat mudah terbaca. 

Menulis juga adalah salah satu sarana untuk berbagi. Karena ide, opini dan sejarah bisa disampaikan kepada orang lain melalui media tulisan sehingga ini bisa memiliki nilai kemanfaatan yang luar biasa bagi banyak orang. Menulis bagi sebagian orang, termasuk saya adalah hal yang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berulang kali saya mencoba menulis, baik sekadar iseng, atau tuntutan tugas sekolah, keduanya benar-benar memaksa saya berjibaku dengan rangkaian kalimat yang nampaknya harus disusun secara apik dan memiliki muatan. Apalagi ketika menulis, saya merasa dikejar waktu karena di saat yang sama, saya harus mengingat apa yang akan saya sampaikan lewat tulisan tersebut berdasarkan opini, cerita, pengalaman atau ilmu-ilmu yang pernah saya dapatkan dengan kecepatan tangan saya untuk mampu mengetik huruf alphabet dengan cepat. Saya juga banyak belajar menulis dari orang-orang inspiratif yang saya temui dari dunia maya. Paling tidak, hal itu sedikit mengubah cara pandang saya dalam penyampaian materi, dalam kata lain, mereka telah menjadi barometer terhadap gaya penulisan saya.

Dari pembelajaran yang saya dapatkan tentang menulis, baik dari kuliah tamu dan kebiasaan saya membaca tulisan-tulisan via blog, website, dll.  Dari orang-orang yang saya anggap hebat, saya menemukan poin-poin penting yang bisa dijadikan kiblat tentang tata cara penulisan yang baik dan benar. 

 Sederhana
Dalam tulisan yang baik dan benar, serta memuat nilai estetika, penulis biasanya menyampaikan materi baik berupa opini atau hal yang absolut kebenaraannya, dengan kesederhanaan yang bisa diwujudkan dengan penggunaan kalimat yang tidak terlalu panjang dan mudah dimengerti oleh pembaca. Selain itu, penulis yang baik harus mampu menguasai dua konsep, problem dan solusi atau sebab dan akibat agar tulisan mereka memiliki muatan yang mampu memberikan inspirasi kepada orang lain. Jangan sampai tulisan tersebut hanya memuat hal-hal yang sifatnya retoris belaka. Tapi perlu diingat, nilai kesederhanaan ini jangan dijadikan batas untuk mengungkapkan ide dan kreativitas penulis dalam berekspresi lewat tulisan, dan memperlihatkan kemampuan penulis yang minim pengalaman. Buat sebuah tulisan ‘sederhana’ namun memiliki muatan dan pengaruh yang luar biasa kepada pembacanya.

Mengetahui orientasi pembaca
Seorang penulis harus mampu mengenal dirinya sendiri, khususnya bagaimana gaya penulisan ide, opini atau cerita yang ingin ia bagi kepada para pembacanya. Hal ini dimaksudkan agar penulis bisa membidik segmentasi pembaca setianya. Selain itu, penulis juga layaknya memiliki orientasi pembaca saat menulis, agar tulisannya bisa dikomunikasikan dua arah dan tidak terkesan penulis hanya menulis untuk dirinya sendiri, dengan kalimat yang berputar-putar dan tidak memiliki konsep serta tujuan yang jelas. Berikan penyegaran-penyegaran dan inovasi dalam memilih topik, sebagai langkah bijak untuk menyenangkan pembaca yang memiliki selera yang beragam agar hasil karya penulis tidak terkesan monoton. 

Hindari istilah asing
Ketika seorang penulis telah mengetahui segmentasi pembacanya, di saat yang sama penulis tersebut akan mengetahui bagaimana selera pembaca dalam mengapresiasi sebuah karya seni tulisan. Penggunaan istilah asing juga patut diperhatikan agar pembaca yang memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman, dan pemahaman bahasa, khususnya bahasa asing yang berbeda-beda. Jangan sampai pembaca merasa dibodohi dengan penggunaan diksi yang tidak rasional dan cenderung dibuat-buat. Gunakan istilah populer agar pembaca merasa dekat dengan fakta yang terkandung dalam sebuah tulisan.

Terlalu sedikit tips-tips yang saya bisa sampaikan berdasarkan materi kuliah tamu yang diselenggarakan pada hari Jumat, 21 Oktober 2010 di Jurusan Sistem Informasi (bangga euy) oleh Bapak Rudi Santosa. Beliau adalah dosen di STIKOM Surabaya, yang saya bisa pastikan bahwa dia telah menginspirasi saya, semoga begitupun dengan Anda.

2 komentar:

  1. dunia maya means eehm *bu Dha** wkwkwkwk

    BalasHapus
  2. hahaha iya Nad, tau ajahhh. dunia maya juga disebut sama pak L1151QE. aw :3

    BalasHapus