Senin, 24 Oktober 2011

Q-mark

Berkaca pada kehidupan manusia yang dipenuhi dengan ambisi dan egoisitas tinggi, Tuhan memang Maha Adil untuk memberi kita cara untuk berkesempatan menikmati hidup yang singkat ini, cukup dengan sebuah tanda tanya dalam hidup. Kita selalu bertanya-tanya apa yang akan terjadi sekarang, nanti, esok, dan selamanya. Kita tidak pernah tahu. Kita hanya diberi secuil kemampuan bertahan hidup, bermula dari tanda tanya tersebut. Sesungguhnya apa tanda tanya itu? Mengapa hanya itu?
 
Tanda tanya adalah sebuah ketidakpastian. Ia bersifat ambigu, netral, dan tidak memiliki kekuatan untuk memutus. Boleh dibilang tanda tanya itu adalah sebuah kelemahan. Pernahkah kalian mendengar, tanda tanya itu bersifat layaknya tanda seru yang identik dengan sesuatu yang pasti, jelas dan nyata? Tanda tanya bagi manusia adalah sebuah hak. Sengaja Tuhan tidak memberi kuasa penuh dalam diri kita untuk mengatur, mengubah, menentukan baik buruk nya hidup kita. Kita cuma diporsikan untuk : menunggu, mengharap, dan berharap-harap cemas. Segalanya pada manusia cukup dengan : mungkinkah, mungkinkah, mungkinkah.
 
Bisa dibayangkan, ketika Tuhan juga menganugrahkan kemampuan kepada kita untuk menentukan apa yang terjadi pada hidup. Didasari sifat manusia yang tidak pernah puas dan hanya dilingkupi nafsu semata, kita yang selalu lemah ketika dihadapkan dengan bisikan setan untuk menjerumuskan, kemampuan tersebut pastilah akan dipergunakan tidak semestinya. Kita bisa dengan mudahnya menjadikan kaya, tanpa sedikitpun berusaha. Kita bisa dengan bimsalabim menentukan ini, itu, tanpa sedikitpun berpikir apakah itu baik atau buruk di masa mendatang.  Kita bisa bertindak melebih dari Tuhan kita sendiri.
 
Terlepas dari kenyataan bahwa manusia juga memiliki sikap optimisme yang tinggi, namun sesungguhnya sikap tersebut adalah pelarian secara psikis untuk menolak sebuah pertanyaan, atau tanda tanya itu sendiri. Mereka beroptimis, berarti bersikap berbaik sangka pada Tuhan, berbaik sangka kepada tanda tanya nya, karena mereka tengah berharap sebuah kejaiban terjadi dalam dirinya. Mereka takut sebuah tanda tanya itu merebut kontrol pada diri sendiri, sehingga perasaan kalut, minder, ketakutan yang tak berkesudahan yang akhirnya akan merugikan diri mereka sendiri.
 
Dengan nasib tersebut, kita bisa memaknai hidup dengan beraneka cara. Banyak yang kita bisa lakukan dengan tanda tanya tersebut. Kita dilatih untuk bersabar dan berusaha, sebelum nantinya Tuhan berkata 'itu baik untuk kamu atau itu buruk untuk kamu'. Kita akan lebih menghidupi hidup ini dengan kesyukuran. Kita akan menjadi manusia pemimpi nomor satu, karena bermula dari mimpi itu kita akan lebih merasa hidup. Kita akan menjadi manusia pengharap, sekalipun ketidakpastian akan hadir menghadang. 
 
Ya, tanda tanya akan selalu hadir dalam setiap sisi hidup kita. Percaya Tuhan selalu berbaik hati pada kita adalah kuncinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar