Minggu, 30 Oktober 2011

Pemuda, tunjukkan dirimu sesungguhnya : SEMANGAT BERKONTRIBUSI !

Selamat pagi, pemuda Indonesia. Sekalipun Hari Sumpah Pemuda telah kita lewati bersama-sama, namun semangat jiwa muda kita harus tetap terjaga. 
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda yang setiap tahunnya jatuh pada tanggal 28 Oktober menjadi hari yang ditunggu-tunggu bagi bangsa ini, khususnya para pemuda-pemudi yang menjadi tulang punggung keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak ada perayaan tertentu memang dalam melewati hari bersejarah itu, tapi menurut saya, secara psikis, Sumpah Pemuda bukan hanya melulu bersinggungan dengan efek sejarah yang nampaknya sangat kolosal. Ini lebih mengarah ke bentuk pengakuan pemuda-pemudi kita, yang delapan puluh tiga tahun yang lalu, terhadap janji untuk sehidup semati menjunjung tanah air kita, Indonesia. Mereka mengakui mereka adalah generasi yang akan meneruskan cita-cita leluhur bangsa untuk berpatriotisme dan berjuang sesuai bidangnya masing-masing. Lebih dari itu, kemauan mereka yang notabene berasal dari latar belakang sosial budaya yang berbeda untuk bersatu-padu menyuarakan semangat kesatuan yang bisa kita jadikan tauladan yang baik. Sumpah Pemuda telah menggelorakan kita, sebagai pemuda yang memiliki potensi besar merubah dan menjadikan bangsa ini jauh lebih baik ke depannya. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan, besar atau kecil bukanlah jadi masalah. Kita diwarisi kemampuan yang besar untuk bisa merevolusi keterpurukan negara ini. Dengan apa?

Belajar dengan baik
Mungkin itu adalah keputusan yang tepat bagi para pemuda. Belajar di sini bukanlah sekadar dengan mengenyam bangku pendidikan, lalu puas atas prestasi yang didapat. Tidak, bukan itu saja. Belajar mengenal lingkungan dengan kemauan untuk mendengarkan, merasakan, lalu merespon dengan aksi-aksi positif terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat kita sendiri. Kita harus memiliki sensivitas lingkungan, jangan sampai kita yang katanya kaum intelek malah tutup mata, tutup kuping dan parahnya menutup hati nurani ketika rakyat menjerit dan membutuhkan bantuan kita. 

Berprestasi? Mengapa tidak!
Prestasi bukanlah melulu persoalan menang kalah, hadiah atau pujian. Prestasi adalah sebuah pencapaian yang bisa menjadikan kita sebagai insan yang lebih baik, dari hari kemarin. Ketika kita berupaya untuk berubah menjadi pribadi yang lebih matang dan bijak dalam memandang hidup, bagi saya itu adalah prestasi besar yang patut dicontoh. Jika kita menganalogikan prestasi berisi pujian, sanjungan, atau hadiah, maka ketika gagal untuk berprestasi, kita akan merasa sangat gagal dan tidak ada gunanya. Lalu apa yang terjadi? Kita akan semakin terbelakang dengan pikiran bodoh yang kita ciptakan sendiri tersebut. 

Berkontribusi bagi diri sendiri dan orang lain
Setelah kita belajar, baik itu formal atau non formal, kita harus berusaha mengamalkan ajaran yang kita dapat. Jangan sama ilmu yang kita dapatkan terbuang begitu saja. Mengendap lalu hilang karena tidak ada langkah konkrit yang kita amalkan dengan ilmu tersebut. Ini sama saja pekerjaan yang tidak berguna, belajar tapi tidak mengamalkan. Yang seharusnya kita lakukan dengan pembelajaran yang kita dapatkan tersebut adalah berkontribusi terhadap diri sendiri dan orang lain. Kontribusi terhadap diri sendiri? Misalnya dengan kemauan diri untuk berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari. Kita bisa saja mengoreksi apa yang buruk dalam diri kita, lalu memperbaikinya. Paling tidak, kita sudah bisa berkontribusi bagi diri sendiri dengan mengubah kebiasaan buruk agar diharapkan kita menjadi manusia lebih baik.
Semangat berkontribusi kepada orang lain bisa dilakukan dengan banyak hal. Ada banyak problematika yang terjadi di sekitar kita, yang mungkin saja kita adalah kunci penyelesaiannya. Sedikitnya, kita bisa membantu mereka bila mengalami kesusahan, tentunya sesuai dengan kapasitas diri. Alangkah indahnya bila hidup yang singkat ini bisa kita jadikan penuh dengan kemanfaatan bagi orang lain, karena sesungguhnya kita diciptakan untuk saling bantu-membantu dan memberi perubahan baik kepada orang-orang di sekeliling kita. 

Kita adalah agen perubahan. Keberhasilan bangsa ini untuk bangkit dari keterpurukan ada di tangan kita. Kita adalah sumber inspirasi dan kretivitas. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk bersumbangsih terhadap masa depan negara kita. Baik berupa ide atau gebrakan yang berkualitas.
Kita adalah modal kejayaan bangsa. Potensi besar yang ada dalam diri kita menunggu untuk dipergunakan. Jangan sia-siakan karena ini adalah warisan luhur yang kita miliki untuk sebuah perubahan besar.
Kita adalah motor penggerak bangsa. Semangat untuk menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik ada di diri kita. Kita harus kobarkan semangat ini agar semua orang bisa merasakan betapa pentingnya keberadaan kita dan mereka untuk berkontribusi kepada Indonesia tercinta.

Mari kita sejenak merefleksikan apa makna yang tersirat dari lahirnya Sumpah Pemuda yang telah mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar