Senin, 24 Oktober 2011

Berbeda? Mengapa takut?


Sering saya berpikir, mengapa manusia tidak diciptakan dengan kesamaan? Bukankah itu lebih bijak untuk membuat hati ini jauh dari kedengkian? Menjadikan kita lebih saling menghormati dan menghargai karena kita merasa sama? Lalu apa makna yang tersirat dari sebuah perbedaan?

Setiap insan akan selalu menemui berbagai macam perbedaan dalam hidup dan kehidupannya. Perbedaan itu akan selalu muncul ketika kita berusaha untuk tenggelam dalam sebuah kebersamaan. Namun di akhir cerita, kadang perbedaan itu malah menjadi jurang perpisahan. Perbedaan sering disalahkan sebagai tembok yang memenjarai kita dengan pikiran yang dangkal yang dipenuhi keegoisan dan kekufuran kita. Dunia ini penuh dengan bingkai perbedaan. Lihat saja, jutaan warna yang membuat kita menjadi lebih hidup, pink-kuning-biru-hijau-putih. Bisa dibayangkan kalau dunia seluruhnya ditutupi selimut yang bernama ‘hitam‘. Gelap dan menakutkan, betul?
Agungnya keunikan dan keragaman makhluk ciptaan Tuhan. Ciri fisik, pola pikir, tingkah laku, kebiasaan, dll. adalah wujud kecintaan Tuhan kepada hamba Nya agar mereka selalu mau untuk mengenal satu  sama lain tanpa memandang kelebihan dan kekurangannya.

Sebagai manusia biasa, sering kita merasa perbedaan sebagai gesekan yang harus dihindari. Kalau begitu, apakah kita mau mempunya wujud yang sama, tingkah laku yang sama, pola pikir yang sama? Lalu apakah yang akan membedakan kita sebagai makhluk yang memiliki derajat yang lebih tinggi diantara makhluk lainnya?

Ketika semua orang sama dan menganggap semuanya adalah pemimpin, siapa yang mau dipimpin?
Ketika semua orang sama dan menganggap dirinya adalah pandai, buat apa belajar?
Siapa yang akan menerima sedekah jika setiap orang menganggap dirinya kaya? 

Jadi kesamaan pun tidak selamanya menguntungkan. Benar kan?
Maknai perbedaan sebagai emas berharga dari sebuah nilai kebersamaan. Perbedaan itu akan membuat kita tahu apa tujuan kita diciptakan. Dan perbedaan itu akan membuat kita lebih bersyukur kepada Tuhan atas segala yang diberikan. Perbedaan jualah yang akhirnya menentukan, siapa yang memiliki derajat tertinggi dihadapan Sang Khalik, bukan fisik tapi HATI.

Karena kita SAMA, makhluk Tuhan dengan segala keagungan penciptaanNya.

1 komentar:

  1. sudah saatnya Indonesia kembali pada fitrahnya yaitu bhinneka tunggal ika, berbeda beda tapi tetap satu, tidak kacau seperti sekarang, hidup Indonesia! Hidup Rakyat Indonesia!

    BalasHapus